Senin, 02 Agustus 2010

Prolog 1 (Puisi)



Kebanyakan orang menganggap remeh sebuah karya yang berbentuk puisi. Mereka menganggap puisi hanya sebagai alat untuk mengekspresikan sifat cengeng seseorang. Keahlian seseorang dalam membuat puisi adalah gambaran bahwa seseorang itu tidak memiliki keahlian yang lain. Keahlian yang menurut sebagian orang sebagai sesuatu yang prestice. Keahlian yang bisa menghasilkan uang. Sementara, siapa yang mau membeli puisi?

Dulu, jika seseorang sedang patah hati, frustasi, jatuh cinta, mereka menggunakan puisi untuk menghibur duka lara mereka atau untuk mengutarakan perasaan cinta mereka kepada seseorang. Tetapi sekarang, banyak aktivitas yang bisa mereka lakukan ketimbang hanya membaca puisi. Di mana-mana telah berdiri tempat-tempat hiburan seperti mall, dll. Mereka lebih suka pergi ke sana untuk menetralisir perasaan mereka. Mereka lebih memilih cara konsumtif untuk menghilangkan segala gundah gulana yang melanda hati mereka.

Tapi, bagi saya dan mungkin anda yang mencinta puisi, apapun yang hadir di sekeliling anda, tak akan pernah bisa menggantikan kedudukan puisi di hati anda. Puisi adalah sesuatu yang indah, penuh kebajikan, penuh kebebasan. Bukankah kita selalu ingin bebas, lepas dari tekanan siapapun? Puisi memiliki bahasa universal yang bisa kita pakai tanpa kita perlu merasa takut.

Mari, kita ekspresikan diri kita, kita ciptakan kedamaian, kita ciptakan harmonisasi dunia dengan puisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar